Kekurangan karbohidrat sama berisiko dengan kelebihan karbohidrat
Karbohidrat merupakan salah satu nutrisi penting untuk tubuh manusia. Keseimbangan asupan nutrisi ini perlu diperhatikan karena nyatanya kekurangan karbohidrat sama berisiko dengan kelebihan karbohidrat.
Karbohidrat terdapat di dalam berbagai jenis makanan dan minuman yang biasa dikonsumsi sehari-hari. Mulai dari buah-buahan, sayur-sayuran, susu, kacang, biji-bijian, hingga beraneka makanan hasil proses industri yang berbahan dasar tepung dan gula. Gula sering disebut karbohidrat sederhana, sementara makanan dari kelompok tepung dan serat termasuk karbohidrat kompleks.
Adakah Efek yang Perlu Diwaspadai?
Di dalam proses metabolisme pencernaan tubuh, karbohidrat akan diolah menjadi gula sederhana, kemudian diserap ke dalam darah. Selanjutnya, pankreas akan mengeluarkan hormon insulin yang diperlukan untuk membantu gula dari aliran darah memasuki sel-sel di seluruh tubuh dan akhirnya menjadi sumber energi.
Manfaat utama karbohidrat untuk tubuh adalah menyediakan energi untuk beraktivitas, mulai dari bernapas hingga berjalan. Selain itu, karbohidrat juga berfungsi mencegah serangan penyakit, terutama karbohidrat dari serat.
Jika mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat dari tepung, gula, dan makanan olahan maka dapat meningkatkan berat badan. Namun sebaliknya pun demikian, saat tubuh mengalami kekurangan karbohidrat, maka dapat menyebabkan ketosis, yaitu suatu kondisi ketika tubuh memanfaatkan lemak sebagai sumber energi. Beberapa gejala ketosis yang terasa meliputi sakit kepala, lemas, dehidrasi, mual, pusing, dan kerap merasa tidak nyaman.
Membatasi sumber karbohidrat secara berlebihan juga dapat meningkatkan risiko kekurangan nutrisi tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Umumnya, orang yang sedang diet rendah karbohidratakan berupaya menggantinya dengan menambah kadar protein dan lemak. Namun sebelumnya disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter gizi terlebih dahulu sebab langkah ini justru berisiko meningkatkan kolesterol dalam darah sehingga akhirnya meningkatkan risiko penyakit jantung.
Asupan karbohidrat yang disarankan sekitar 45-65 persen dari total kalori per hari. Jika total kalori per hari adalah 2.000 kal, maka disarankan untuk memenuhi sekitar 900-1.300 kalori yang dapat diperoleh dari 225-325 gram karbohidrat. Cobalah untuk memeriksa takaran gizi makanan pada label yang tertera di kemasan makanan.
Diet Khusus bagi Seorang Penderita Diabetes
Konsumsi karbohidrat pada seorang penderita diabetes perlu diawasi sebab hal ini akan berpengaruh kepada tingkat gula darah, apalagi jika mengingat penderita diabetes memiliki gangguan dalam memproses karbohidrat sebagaimana sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan baik ataupun tidak cukup memproduksi insulin.
Tingkat gula darah yang sangat tinggi dapat menimbulkan komplikasi serius pada penderita diabetes. Maka dari itu, membatasi asupan karbohidrat merupakan langkah yang krusial untuk membantu mencegah komplikasi dan mengendalikan tingkat gula darah.
Namun di lain sisi, kekurangan karbohidrat yang menyebabkan ketosis pada penderita diabetes juga berisiko. Ketosis yang terlalu lama dapat berubah menjadi ketoasidosis yang dapat menyebabkan koma hingga kematian.
Mengonsumsi asupan karbohidrat yang tinggi serat dan lebih lambat dicerna, bisa menjadi salah satu alternatif diet khusus penderita diabetes. Konsumsi serat dan lemak sehat juga dapat menjadi asupan tepat bagi seorang penderita diabetes.
Selain itu, penderita diabetes sebaiknya juga memerhatikan asupan garam (natrium), lemak jenuh serta lemak trans. Hal itu dapat menekan risiko kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi dan penyakit jantung pada penderita diabetes.
Kekurangan karbohidrat berisiko menimbulkan gangguan kesehatan, sebagaimana kelebihan karbohidrat. Untuk itu penting menjaga asupan karbohidrat yang cukup sesuai kebutuhan tubuh masing-masing. Konsultasikan jumlah asupan karbohidrat yang tepat untuk penderita diabetes kepada dokter.
Komentar
Posting Komentar